Senin, 02 Oktober 2017

Cerpen: 80% AKU

Ku tatap buku di hadapan ku, masih kosong, tak ada tulisan Cuma ada bercak air mata saja. Apa sebegitu menyakitkan, saat akan ku tulis, semua kejadian semakin terngiang. Ku usap pipi ku lagi, entah sudah berapa kali. Aku mencoba berkata semua akan baik-baik saja, ini sudah pernah terjadi dan tidak terlalu menyakitkan jika sudah ke tiga kalinya. Tapi tetap saja, walaupun pernah, rasa sakitnya masih ada.
Saat aku yang egois ini mengulang kesalahan yang sama.

Cerpen: Cerita Dini Hari

Ku ceritakan sesuatu, ini cerita tentang seseorang. Seseorang itu adalah aku. Walau aku tak pandai berhitung, ada satu hal yang cukup aku banggakan, daya ingat. Mungkin seperti gajah. Sedari kecil aku mengingat semua hal yang menyenangkan dan yang paling menyakitkan. Semuanya, detail, adegan, perkataan, dan tidakan. Aku mengingat hal-hal kecil yang dilupakan orang, tokoh kartun yang aku suka, lagu yang aku suka, aroma yang aku suka. Menyakitkanpun aku selalu ingat, bukan berarti aku dendam, bukan berarti aku tidak pandai memaafkan. Aku mengingat hal menyakitkan, agar aku ingat supaya tidak kulakukan lagi. Mengingatkan diri ku, agar tidak merasakan hal menyakitkan yang sama.